Bukit Holbung Samosir, Objek Wisata Nan Eksotis

Home / Berita  / Bukit Holbung Samosir, Objek Wisata Nan Eksotis

Wisatawan menikmati keindahan Danau Toba dari bukit pertama dari delapan perbukitan di Bukit Holbung, Desa Hariara Pohan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir. (mulyadi hutahaean)

Medanbisnisdaily.com-Samosir. Bukit Holbung di Desa Hariara Pohan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, saat ini dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Unit Usaha Dolok Holbung Sipege. Tiap hari perbukitan ini ramai dikunjungi wisatawan, secara khusus pada hari Sabtu dan Minggu pengunjung ramai sehingga membuat area parkir penuh.

Wisatawan yang ingin melakukan pendakian harus melalui beberapa anak tangga, kemudian melawati jalan setapak naik turun untuk mendaki perbukitan. Wisatawan yang berkunjung ke Bukit Holbung ini bukan hanya datang dari warga Samosir, tapi juga beberapa wisatawan asing dari Malaysia, Taiwan, Hongkong, Singapura, Vietnam, Filipina dan negara lainnya.

Seorang petugas atau pengelola Bukit Holbung yang juga pengurus BUMDes Unit Usaha Dolok Holbung Sipege, E Sihotang mengaku objek wisata itu dikelola BUMDes. Retribusi yang dikenakan kepada pengunjung Rp 5.000 per orang dan parkir sepeda motor Rp 5.000, mobil Rp 10.000.

Sihotang menjelaskan, Bukit Holbung itu selalu ramai dikunjungi pada hari Sabtu dan Minggu. Khusus hari Sabtu atau libur, banyak pengunjung berkemah di atas perbukitan. Saat pengunjung menginap dengan berkemah dikenakan biaya tambahan Rp 5.000 karena kendaraan pengunjung dijaga petugas malam.

“Sabtu dan Minggu ramai pengunjung bang, dan banyak berkemah. Tapi kami selalu melakukan pengawasan ke bukit untuk memastikan yang berkemah itu bukan berpasangan, kecuali suami istri diperbolehkan,” kata Eljon Sihotang kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (27/1/2019.

Kalau pengunjung ramai, kata Sihotang, pendapatan dari retribusi tersebut per harinya mencapai satu juta rupiah. “Seperti hari ini hari Minggu, pengunjung ramai, ditambah pendapatan dari retribusi semalam (Sabtu) sudah hampir mencapai Rp 2 juta pendapatan kami,” jelas E Sihotang.

Dari pendapatan yang diperoleh BUMDes tersebut untuk meningkatkan infrastruktur atau akses menuju perbuktikan tersebut. Menurut Sihotang beberapa anak tangga dengan pegangan yang dibangun tersebut bersumber dana dari retribusi dari pengunjung. Dengan anak tangga itu, pengunjung dimudahkan mendaki perbukitan.

Ke depan, kata Sihotang, pihaknya akan membangun berbagai fasilitas di perbukitan seperti tempat berteduh atau peristirahatan, toilet dan lainnya. Sebab, ada tujuh perbukitan yang dilalui pengunjung sebelum mencapai puncak bukit di bukit ke delapan.

Seorang supir yang mengaku marga Siregar saat itu sedang membawa rombongan dari Sidikalang mengaku sudah beberapa kali mengunjungi objek wisata itu tapi belum pernah naik atau mendaki. “Belum pernah naik, takut gak sanggup mendaki walaupun ada anak tangga untuk mencapai bukit pertama,” katanya.

Pengunjung lainnya, Basaria br Naibaho, warga Pangururan, Kabupaten Samosir, yang sudah beberapa kali mengunjungi Bukit Holbung mengaku tak pernah bosan bila mendaki ke perbukitan yang juga disebut bukit cinta tersebut. Walau objek wisata itu sudah ramai dikunjungi wisatawan, tapi masih banyak warga Samosir belum pernah berkunjung bahkan mengetahui kalau ada spot wisata nan indah di Holbung.

Basaria bercerita ada mitos menyebut bila mampu mendaki Bukit Holbung atau bukit cinta tersebut hingga ke puncak atau bukit ke delapan, maka perjalanan cinta pengunjung bakal berjalan mulus. Tapi, untuk menaklukkan ke delapan bukit tersebut butuk waktu lumayan dan tenaga ekstra.

Menurut Basaria, Bukit Holbung disebut bukit cinta karena bila memandang dari perbukitan terlihat pinggiran danau seperti lambang cinta. “Coba lihat, kan nampak pinggiran danau itu berbentuk gambar love atau cinta,” jelas Basaria.

 

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2019/02/01/65213/bukit_holbung_samosir_objek_wisata_nan_eksotis/