Disbudpar Sumut Sosialisasi Penghayat Kepercayaan

Home / Berita  / Disbudpar Sumut Sosialisasi Penghayat Kepercayaan

(Analisa/istimewa). DIABADIKAN: Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Elisan Marbun diabadikan dengan para mahasiswa peserta sosialisasi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tahun 2016 di Hotel Inna Dharma Deli Medan belum lama ini.

Medan, (Analisa). Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi yang memiliki keragaman etnis, budaya dan adat istidat. Kemajemukan itu jika disikapi dengan arif dan bijaksana merupakan khazanah kekayaan yang dapat menjadi perekat anak bangsa.

Soalnya, setiap etnis dan suku mempunyai kearifan tersendiri. Kearifan tersebut sebagai modal dasar pembangunan masa depan bersama untuk menciptakan harmonisasi dan kerukunan.

Demikian dikatakan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Elisa Marbun saat sosialisasi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Hotel Inna Dharma Deli Medan. Kegiatan yang berlangsung baru-baru ini diikuti 50 peserta yang berasal dari para mahasiswa.

Dikatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan menyamakan persepsi tentang Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Termasuk juga memupuk rasa kebersamaan dan nasionalisme antarumat beragama. Kerukunan merupakan jalan hidup manusia yang memiliki bagian dan tujuan tertentu yang harus dijaga bersama-sama. Saling tolong menolong, toleransi, tidak saling bermusuhan, saling menjaga satu sama lain.

“Kerukunan antarumat beragama dapat dikatakan sebagai suatu kondisi sosial di mana semua golongan agama bisa hidup berdampingan bersama-sama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya,” katanya.

Kerukunan antaragama yang dimaksudkan ialah mengupayakan agar terciptanya suatu keadaan yang damai dan saling menghargai sehingga tidak ada pertentangan antara yang satu dengan yang lainnya, baik antargolongan maupun pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lainnya.

Dia menambahkan, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah pernyataan dari pelaksanaan hubungan pribadi berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan prilaku ketakwaan dan peribadatan serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan lokal bangsa Indonesia.

Acara dihadiri juga Lita Armiati dari Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dra Hj Cut Umi selaku Kepala Bidang Bina Seni Budaya Disbudpar Sumut.

Narasumber dari Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Sumatera Utara diwakilkan Drs Sudarto MAP dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan diwakilkan Arpian Saragih SSos MSi. (rel/nai)