Gubsu Minta Badan Otorita Danau Toba Segera Jalan

Home / Berita  / Gubsu Minta Badan Otorita Danau Toba Segera Jalan

SIB/Dok / Gubsu HT Erry Nuradi menerima Dirut Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo bersama Direktur Keuangan Faisal, Direktur Industri Pariwisata dan kelembagaan M Rommy Fauzi, Direktur Destinasi M Tata SR dan staf lainnya, Kamis (15/12) di Kantor Gubsu. Gubsu didampingi Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provsu E Marbun, Plt Kadis Bina Marga Provsu A Haris Lubis, Kepala BLH Provsu Hidayati dan Kabid PTGH Dinas Kehutanan Provsu Efendi Pane.

Medan (SIB)- Gubsu Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengharapkan agar Badan Otorita Danau Toba dapat segera melaksanakan tugas dan fungsinya, baik dari sisi administrasi maupun konstruksinya. Dengan demikian program pengembangan kawasan wisata Danau Toba dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Sehingga tidak terlalu lama khususnya masyarakat di sekitar Danau Toba bisa merasakan dan sekaligus bisa melihat bagaimana perkembangan Danau Toba ke depan lebih baik lagi,” ujar Gubsu.

Hal tersebut disampaikan Gubsu saat menerima pengurus Badan Otorita Danau Toba yang dipimpin Dirut Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo bersama Direktur Keuangan Faisal, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan M Rommy Fauzi, Direktur Destinasi M Tata SR dan staf lainnya, Kamis (15/12) di Kantor Gubsu. Sedangkan Gubsu didampingi Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provsu E Marbun, Plt Kadis Bina Marga Provsu A Haris Lubis, Kepala BLH Provsu Hidayati dan Kabid PGH Dinas Kehutanan Provsu Efendi Pane.

Gubsu pada kesempatan itu juga mengharapkan dalam proses pengembangan Danau Toba Badan Otorita Danau Toba melibatkan masyarakat sekitar Danau Toba. “Dengan demikian pariwisata ini dapat menjadi lokomotif maupun sarana yang juga meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Danau Toba,” ujar Gubsu.

Sementara Dirut Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo mengatakan, kedatangan pengurus dimaksudkan untuk melaporkan bahwa Pengurus Badan Otorita Danau Toba telah dilantik pada 30 Nopember 2016. Karenanya  pengurus akan segera merapat ke kawasan Danau Toba guna mempercepat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Otorita Danau Toba.

Dikatakannya untuk tahap awal Badan Otorita akan menyusun master plan. Dalam penyusunan master plan tersebut Badan Otorita Danau Toba itu mempunyai dua fungsi yaitu fungsi koordinatif  dan kawasan otoritatif.

Fungsi otoritatif lanjutnya meliputi tujuh kabupaten di seluruh kawasan Danau Toba.  Akan disusun masterplan terintegrasi kawasan untuk Danau Toba. “Sehingga nantinya kita akan punya masterplan terpadu untuk Danau Toba, pengembangan Danau Toba selama 20-25 tahun ke depan,” ujarnya.
Selanjutnya kawasan otoritatif  yang saat ini berada di Kabupaten Tobasa di dekat Bandara Sibisa juga akan dilakukan perencanaan. “Mudah-mudahan pertengahan Tahun 2017 akan selesai perencanaannya,” kata Arie.

Secara paralel Badan Otorita juga akan melakukan pertemuan dengan beberapa investor dari dalam dan luar negeri. Sembari masterplan berjalan, juga akan memulai pembangunan infrastruktur dan sarana lainnya.  “Diharapkan pengembangannya akan segera berjalan,” tukasnya.

Sebelumnya kepada wartawan, Gubsu mengatakan, dirinya sangat mendukung Lomba Kebersihan Antar Desa Pinggiran Danau Toba yang digagas oleh RE Foundation, PT Inalum, Yayasan Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (Unita), YSKI, Radio Kardopa, Persatuan Wartawan Indonesia, RRI dan Lite FM. “Tentunya lomba ini berlanjut terus karena lomba ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke kawasan Danau Toba,” kata dia.

Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Dr RE Nainggolan MM sebagai mantan pejabat pemerintah Pemprovsu dan sudah pensiun masih menyempatkan diri membantu pemerintah dalam membangun kawasan Danau Toba. “Tentunya buah pikiran Pak RE ini sangat membantu kita dalam memajukan kawasan Danau Toba ke depan. Apalagi pemerintah pusat sudah sangat serius untuk membangun kawasan Danau Toba dan kita bersama semua masyarakat Sumut harus mendukungnya. Paling tidak memelihara saja pun  itu sudah membantu,” katanya.

Maka, kata dia, setiap desa yang ada di bibir pantai Danau Toba agar menyatukan persepsi terhadap pola pembangunan lingkungan yang bersih, sehat, dan indah. “Keterlibatan semua pihak yang paling dibutuhkan. Bagaimana kepala desa berperan, masyarakat, bahkan anak rantau yang berada di perantauan memberikan perhatian terhadap desa kelahirannya,” ujarnya mengakhiri. (A12/q)

sumber : http://hariansib.co/mobile/?open=content&id=146000