Toba Water Sport Festival, Promosikan Keindahan Wisata Air Danau Toba

Home / Berita  / Toba Water Sport Festival, Promosikan Keindahan Wisata Air Danau Toba

SIMALUNGUN – Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) terus melakukan inovasi.

Jika sebelum keindahan Danau Toba hanya dinikmati dari daratannya saja, kali ini sedikit berbeda. BOPDT mulai melirik dan mengembangkan olahraga air sebagai salah satu tujuan destinasi wisata ke danau terbesar di Asia Tenggara itu.

Langkah tersebut ditandai dengan digelarnya soft launching Toba Water Sport Festival yang dihelat 23 hingga 24 Februari 2020. Dalam ajang ini, BOPDT mengandeng komunitas paddler di Sumatera.

Tak tanggung-tanggung, untuk mensukseskan ajang ini, BOPDT juga menggandeng komunitas kayak asal Eropa, dari Ceko dan Austria. Mereka merupakan orang-orang yang berhasil membesarkan olahraga kayak di dunia.

Direktur Pemasaran Pariwisata BOPDT, Basar Simanjuntak mengatakan, dasar pemikirannya menggelar festival olahraga air ini karena dia melihat keindahan Danau Toba harus dieksplor dari airnya.

“Bila selama ini kita hanya melihat keindahan Danau Toba dari darat ke air, padahal sebenarnya Danau Toba itu lebih indah bila dilihat dari air ke darat. Dasar pemikiran inilah makanya kita buat Toba Water Sport Festival,” ujar Basar di Hotel Danau Toba International Cottage Minggu (23/2/2020).

Hadir dalam kegiatan tersebut dihadiri Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara Kepala Bidang Bina Pemasaran
“ada beberapa event dari Disbudpar Sumut yang dapat diselaraskan kedepanya mengingat beberapa olah raga air yang dahulu kala sudah ada dalam beberapa tahun belakangan ini sudah ditiadakan lagi, kedepanya Disbudpar Sumut siap mendukung kegiatan olah raga air ini” tegasnya

Turut hadir juga sejumlah stake holder dan perwakilan dari tujuh kabupaten/kota di kawasan Danau Toba.

Menurut Basar, kegiatan ini rencananya akan berlangsung selama dua tahun ke depan. Pihaknya berharap dukungan semua pihak agar ajang olahraga air ini menjadi pilihan destinasi wisata.

“Hari ini kita mendatangkan pembicara, orang-orang yang konsen membesarkan olahraga kayak di Eropa. Kita coba ambil ide-ide mereka sembari mereka juga akan mempromosikan wisata air Danau Toba di Eropa. Saya yakin dengan berkembangnya wisata olahraga air ini akan menguntungkan masyarakat sekitar,” ungkap Basar.

Tak cuma olahraga kayak, Basar menyebut BOPDT juga akan memgembangkan wisata air yang juga merupakan kearifan lokal di Danau Toba.

“Seperti diketahui masyarakat di Danau Toba juga terbiasa dengan transportasi air, ada namanya Solu Bolon, alat transportasi air dengan kapal besar yang jadi ciri khas masyarakat setempat. Kami juga akan coba untuk mengeksplorasi ini,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Paddler Sumatera, Charles Panjaitan mengatakan Toba Water Sport Festival digalakkan di Danau Toba karena danau ini memiliki keistimewaan. Berada di atas permukaan laut.

“Seperti kita ketahui Danau Toba ini begitu indah dan berbeda. Ketinggiannya berada di 900 mdpl, sehingga airnya begitu sejuk. Berbeda ketika kita bermain di laut yang udaranya panas. Olahraga air di Danau Toba akan memberikan pengalaman baru,” ungkap Charles.

Ia menyebut, dengan mengembangkan olahraga air di Danau Toba akan menjadi salahsatu pilihan wisata baru bagi wisatawan menikmati Danau Toba dari sisi air.

“Jadi, bila wisatawan datang ke Danau Toba dan tak ada aktivitas dia paling hanya akan berada di Danau Toba selama dua sampai tiga hari. Tapi kalau ada aktivitas, katakanlah dengan melakukan olahraga kayak, mungkin akan tambah hari. Katakanlah lagi kalau dia ikut stand up padling bakal tambah lagi waktu tinggalnya. Jadi itu yang kita tangkap untuk mengembangkan wisata di Danau Toba,” terangnya.

Dengan mengembangkan wisata olahraga air di Danau Toba bakal berdampak baik bagi perekonomian masyarakat sekitar Danau Toba.

“Efeknya, seperti event yang kita lakukan sebelumnya, peserta yang datang akan langsung direct ke masyarakat. Baik makanan dan souvenir. Panitia tak mengharuskan peserta menetap di satu tempat, tapi mereka bebas memilih tempat staynya. Halan ini secara ekonomis akan berdampak baik ke masyarakat. Dan masih banyak dampak ekonomis lain bila event olahraga air ini bakal sering digelar ,” sebutnya.

Ia menerangkan, event olahraga kayak yang pertama kali dilakukan di Danau Toba, pernah berlangsung di Tahun 2017 dengan peserta 80 orang. Dan dari tahun ke tahun meningkat.

“Jadi bila dilihat peningkatan pecinta olahraga Kayak hingga 2020 sudah mencapai 300 orang. Artinya cukup potensial bila olahraga air ini digelar di Danau Toba,” sebutnya.

Charles menyebut, Senin (24/2/2020) total akan dilakukan perjalanan olahraga kayak 7 orang dan stand up paddling sebanyak 6 orang start dari Parapat, ke Tiga Ras, Tongging dan finisih di Pangururan Danau Toba tanggal 27 Februari.

“Jadi kita akan eksplorasi sambil berkayak tempat wisata yang eksotis. Ajang ini calender of event di hari yang sama tiap tahunnya. Jadi tidak dadakan dan kita bisa promosi lebih baik ke masyarakat,” pungkas Charles.