Ulos Terpanjang di Dunia Warnai Festival Danau Toba 2017

Home / Berita  / Ulos Terpanjang di Dunia Warnai Festival Danau Toba 2017

HUMBAHAS – Ada yang heboh saat pembukaan Festival Danau Toba (FDT) 2017, Kamis (7/12). Kain ulos sepanjang 500 yang dibawakan 200 siswa-siswi  dibentangkan sepanjang jalan masuk FDT 2017.

Kain khas Sumatera Utara itu tercatat sebagai pembentangan ulos terpanjang di dunia dan telah tercatat dalam rekor dunia MURI

“Untuk menyosialisasikan penggunaan ulos. Panjangnya 500 meter, dan sudah memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI),” terang Hotmaida Butarbutar, Kepala Dinas Pariwisata Humbang Hasundutan (Humbahas), Kamis (9/12).

Selain pembentangan ulos, dalam acara pembukaan ini juga dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Brigjen TNI (Purn) Nurhajizah Marpaung. Juga digelar parade kontingen, pagelaran ‘Menghunti Tandok’. Sebanyak 2200 ibu-ibu yang ada di kabupaten Humbawas membawa tandok berisi beras di atas kepala juga menjadi atraksi yang sangat menarik

“Bersama dengan 200-an orang penari yang menarikan tarian massal 5 puak yang  kita datangkan dari Medan. Jadi ada  2.000 orang yang mengiringi rombongan wakil gubernur menuju panggung utama, menjadikan acara pembukaan berlangsung sangat meriah,” ujarnya.

Sebelum acara pembukaan, ada penyambutan tamu menuju kawasan Taman Wisata  Sipinsur dengan pembentangan ulos terpanjang di dunia. Ulos ini telah mendapatkan rekor MURI dan dibawakan oleh 200 siswa siswi. Ulos itu di bentang di sepanjang jalan masuk menuju FDT yang digelar di Bukit Sipinsur.

Tidak hanya itu, FDT yang jadi sebagai perayaan tahunan, dipusatkan di Sipinsur, Humbahas juga dimeriahkan artis nasional seperti Novita Dewi Marpaung. Ditambah pentas seni dari kabupaten Karo, Labura, Sibolga, Samosir dan Humbahas yang menghibur masyarakat yang datang.

Pada FDT 2017 yang berlokasi di Dolok Sanggul, sebagai ibukota kabupaten akan menyelenggarakan kegiatan lainnya, seperti menjadi tempat host dinner, lomba paduan suara, pemilihan Ucok Butet Geopark dan lomba seruling.

“Lomba Ucok-Butet Geopark yang akan diikuti generasi muda se kawasan Danau Toba dan Sumut. Tujuannya untuk mencari duta geopark yang diharapkan mampu mensosialisasikan wisata dan budaya kawasan geopark kaldera toba,” terang Unggul, Sekretaris Panitia FDT 2017.

FDT 2017 tidak hanya hiburan semata, edukasipun digelar. Di Pendopo Kantor Bupati Humbahas ada Seminar Festival Danau Toba dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang.

Selain itu digelar lomba vocal grup yang bertempat di open stage Sipinsur, kecamatan Paranginan, Humbahas. Peserta lomba ini terdiri dari utusan dari kabupaten/kota se kawasan Danau Toba dan Sumut.

Beragan pentas seni budaya dari Pak Pak Bharat, Simalungun, Sibolga, kota Medan dan penampilan artis dari Medan dan penampilan budaya dari Dairi, Samosir, Deliserdang, Langkat, dan Humbahas.

Di Sipinsur, juga disediakan 50 stand kuliner dan 40 stand untuk pelaku UKM dan penggiat pariwisata. Dan tidak hanya di Sipinsur. FDT 2017 juga dihelat di Bakkara. “Di Bakkara  ada 3 kegiatan seperti lomba dragon boat di pantain Bebas Bakkara an lomba lari lintas alam sejauh 9.2 km,” jelas Unggul

“Pada hari terakhir digelar penutupan dan penyerahan hadiah kepada pemenang. Penutupan ini direncanakan akan dilakukan oleh Gubsu,” pungkasnya.Kementerian Pariwisata yang mendukung even ini juga sangat antusias. “Acara Pembukaan dan  penutupan yang di setting dikawasan Taman Wisata Sipinsur ini memang terasa sangat pas,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi.

Terlebih, tambah Hendry, lokasi di kawasan Danau Toba merupakan bagian dari Geopark Kaldera Toba (GKT). Lokasi tersebut merupakan situs bumi dengan target pengakuan dari UNESCO sebagai Global Geopark Network (GGN).

“Hawa dingin pegunungan menjadi terasa hangat dengan kehadiran 5000 wisatawan. Selain menonton acara pembukaan, juga bisa menikmari pemandangan panorama Danau Toba dari atas bukit. Taman ini juga menjadi andalan untuk mendaftarkan Geopark Kaldera Toba ke UNESCO global,” sebutnya.

Menpar Arief Yahya mengakui Festival Danau Toba 2017 ini berkelas dunia. “World class, terlebih ribuan tandok yang dibawa ibu ibu tadi menunjukkan kebersamaan dan keramahan masyarakat sekitar Danau Toba.Dari muda hingga tua, bahkan ada yang menggendong bayi mnereka sambil membawa tandok.Terlihat semangat masyarakat untuk menyuskseskan festival ini luar biasa.Ini modal besar Dannau Toba akan semakin cepat mendunia,” puji Menpar Arief Yahya.

Sebagai destinasi yang pernah berjaya, 3A di Toba terus dikebut begitu ditetapkan sebagai destinasi prioritas. Akses, saat ini sudah ada direct flight Jakarta-Silangit Toba oleh maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya. Lalu Kuala Namu-Silangit dan Batam-Silangit oleh maskapai Wing Air, group Lion. Juga Susi Air yang sudah lama terbang dari Kuala Namu-Silangit. Bahkan penerbangan internasional juga telah dilayani. Belum lagi Atraksi Toba sudah memiliki pemandangan alam kaldera dan kaya dengan cerita soal asal muasal danau sepanjang sekitar 117 km, seluas 30 km itu.

“Tinggal kita bersama terus mempromosikan agar kawasan ini terus mendunia,” pungkasnya.

Sumber : https://sportourism.id/pesona-indonesia/ulos-terpanjang-di-dunia-warnai-festival-danau-toba-2017