Pemprov Sumut Promosikan Geopark Toba di Konferensi UNESCO

Home / Berita  / Pemprov Sumut Promosikan Geopark Toba di Konferensi UNESCO

PATROLINEWS.COM, Beijing – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mempromosikan pengembangan Geopark Kaldera Toba ke dunia internasional, termasuk pada Konferensi Asia Pacific Geoparks Network (AGPN) ke-5 di Gua Zhijindong Global Geopark, China, 19-23 September 2017.
Pada konferensi internasional tersebut, Wakil Gubernur Sumut, Nurhajizah Marpaung didampingi Staf Ahli Gubernur Sumut, Binsar Situmorang dan beberapa pejabat Pemprov Sumut lainnya,  mempresentasikan tentang sinergi lintas mitra kerja untuk pengelolaan geosite di kawasan Danau Toba.
“Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya untuk mempersiapkan Geopark Toba yang hingga kini terus dilakukan pengembangan agar bisa mendapat pengakuan UNESCO,” kata Binsar Situmorang, dalam keterangannya saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Medan, Jumat (22/9/2017)
Konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) tersebut dihadiri sekitar 750 anggota delegasi dari 40 negara.
Para peserta terdiri atas kalangan manajemen geoparks, ilmuwan, dan perwakilan pemerintah dari seluruh dunia.
APGN ke-5  mengusung tema, “UNESCO Global Geoparks Contribute to the Sustainable Development of Local Economy”.
Dalam konferensi internasional itu, menurut dia, delegasi Pemprov Sumut selain mempromosikan potensi Danau Toba, juga memaparkan informasi terbaru mengenai konsep pengembangan Geopark Toba.
Binsar menambahkan, Danau Toba sangat berpeluang menjadi Geopark Global Network mengingat potensi yang dimilikinya, baik dari sisi geologi, ekologi hayati maupun kebudayaan masyarakat sekitarnya.
Pemprov Sumut akan terus mengupayakan berbagai hal untuk mendukung kaldera Toba menjadi Global Geopark Network UNESCO, terutama dengan cara mengajak dan menyiapkan masyarakat setempat agar mempunyai rasa kepemilikan sehingga secara bersama sama membangun Danau Toba.
Menurut dia, saat ini para pemangku kepentingan di kawasan Danau Toba telah pula melakukan inisiatif kerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah di tingkat pusat maupun daerah guna pengusulan Geopark Kaldera Toba ke UNESCO.
Kaldera Toba akan menjadi magnet yang luar biasa jika kelak masuk dalam  Geopark Network UNESCO dan diprediksi turut memberi dampak positif bagi peningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Karena itu, pihaknya terus mendorong pemerintah daerah di kawasan danau terbesar di Asia Tenggara itu untuk mengupayakan segala hal yang bisa mendukung kaldera Toba menjadi bagian dari Geopark Global Network (GGN) UNESCO, diantaranya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba.
Sebagaimana diketahui, Danau Toba masuk dalam konsep pembangunan kawasan secara berkelanjutan seperti di bidang pariwisata, sosio-budaya, konservasi, infrastruktur hingga bertumbuhnya perkonomian rakyat lokal.
Istilah “geopark” (taman bumi) merupakan konsep yang diperkenalkan UNESCO dalam merawat kelestarian keunikan bentang alam, mendukung komunitas lokal, mempromosikan sains kepada generasi muda.
Sementara untuk mendukung kesejahteraan masyarakat yang tinggal di area “geopark”, konsep “eco-tourism”, wisata ekologi, edukasi dan petualangan menjadi pendorong ekonomi warga. (Erris)