Bukit Ratu Belanda yang Indah

Home / Berita  / Bukit Ratu Belanda yang Indah

AIR TERJUN: Beberapa pengunjung menikmati indahnya panorama Bukit Wilhelmina yang sekarang dikenal dengan nama Sigura-gura. Dari ujung bukit mengalir air terjun Ponot yang tingginya mencapai 100 meter.

Bukit Sigura-gura, begitulah masyarakat lebih mengenalnya. Namun sesungguhnya kawasan ini sebelum Indonesia merdeka dijuluki Bukit Wihelmina. Ini karena panorama alamnya yang indah.

Bila ingin berkunjung, kita bisa melintas di Jalan Lintas Sumatera, masuk dari Kecamatan Pulu Raja yang terus terhubung ke Kecamatan Bandar Pulau dan berakhir di Aek Songsongan. Lokasi Sigura-gura ini merupakan perbatasan Kab Asahan dengan Kab Tobasa.

Sepanjang jalan menuju Bukit Wihelmina ini, Anda akan menelusuri jalan beriliku mengikuti arus Sungai Asahan yang terkenal sebagai lokasi arum jeram tingkat Internasional di Indonesia.

Jarak tempuh dari pinggir Jalan Lintas Sumatera, sekitar 60 km sampai di puncak bukit. Di sana, anda akan dimanjakan pemandangan yang indah dan banyak objek wisata alam yang selalu dikunjungi wisatawan.

Di Desa Marjanji Aceh, Kec Aek Songsongan, akan ditemui lokasi wisata yang disebut Bedeng. Di sini ada titi gantung di atas sungai Asahan. Ada warung-warung kecil yang bisa disinggahi sambil memandang deras arus Sungai Asahan di bawah lembah yang terjal.

Menuju ke atas, bisa kita temui sebuah alam pertanian alami. Nama lokasinya Alam Tani, sebuah kawasan pertanian yang dijadikan percontohan. Alam Tani disebut begitu karena segala tumbuhan yang ada di kawasan itu tumbuh tanpa menggunakan pupuk yang mengandung zat kimia.

Seperti tanaman padi, buah-buahan dan sayuran, semuanya dikelola secara alami. Masyarakat hanya menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang dan dedak sisa gilingan padi. Anda bisa mencicipi buah-buahan seperi jeruk, semangka, yang ternyata rasanya lebih manis. Begitu juga padi yang ditanam di kawasan puluhan hektar di tepi sungai Asahan itu, rasa berasnya lebih pulen dan bau harum yang menggoda.

Setelah itu, Anda bisa menuju ke hulu sungai lagi tepatnya Desa Paretean. Di sini anda bisa menemukan jembatan yang dibangun di zaman Belanda. Indahnya lokasi perbukitan dan penuh aneka ragam hayati, sehingga Belanda memberikan julukan Bukit Wihelmina. Namun ketika Indonesia merdeka, namanya tak lagi dikenal sebagai Bukit Wihelmina melaikan dikenal dengan sebutan Si Gura-gura.

Masih di sekitar kawasan itu, kita akan melihat air terjun Ponot yang tingginya mencapai 100 meter. Air terjun alami ini mengucur deras dari atas dan menimbulkan percikan air yang membuat udara di bawahnya terasa dingin. Air dari atas perbukitan itu mengalir ke bawah di sela-sela batu raksasa dan menuju ke Sungai Asahan.

Lokasi ini, saban hari liburan menjadi lautan manusia. Mereka bisa nongkrong di bebatuan raksasa sembari menikmati pemadangan di sekitarnya. Apa lagi jika saat musim durian, kita bisa menikmati durian yang langsung jatuh dari pohon yang dijual masyarakat sekitarnya.

Untuk memasuki lokasi air terjun Ponot ini, pemuda setempat selalu memungut biaya parkir untuk kendaraan toda dua Rp 10 ribu dan roda empat dengan tarif Rp 20 ribu. Di kawasan tempat air terjun ini, juga tersedia kolam alami untuk anak-anak berenang. Air yang keluar dari perbukitan itu membuat air terasa seperti air es.

Mendekati ke perbatasan ke Tobasa, kembali mata ini dimanjakan dengan Bendungan PLTA Asahan I atau dikenal dengan sebutan Bendungan Sigura-guran, yang terbesar di Indonesia. Di sini juga jalan berliku menuju ke perbatasan ke Kab Tobasa. Jalan menanjak tajam dan begitu sampai di puncaknya, kita bisa melihat kendaraan lainnya yang di bawah hanya sebesar korek api. Begitulah terjalnya jalan di kawasan ini.

Namun disayangkan, menuju Bukit Wihelmina ini, dari 60 km dari tepi jalan lintas Sumatera, hanya sekitar 40 km saja kondisi jalan yang beraspal. Selebihnya aspal terkelupas yang sudah belasan tahun tak terurus oleh Pemda Asahan. Padahal jalan ini menghubungkan kedua kabupaten.

Jika sudah berada di puncak Wihelmina, maka jarak 50 km kita sudah mendapatkan Danau Toba.

Malah dari puncak bukit ini, dari kejauhan Danau Toba sudah kelihatan. Indahnya Danau Toba dari kejauhan merupakan pemandangan tersendiri yang menyejukan mata. Anda penasaran? Silakan datang ke Bukit Wihelmina nan indah itu. (bbs/ila)

Sumber : http://sumutpos.co/2017/03/08/bukit-ratu-belanda-yang-indah/2/